Pengamat Politik dan Pemerintahan Universitas Indonesia (UI), Dr. Ade Reza Hariyadi. Dok IP

JAKARTA – Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Ade Reza Hariyadi menyoroti temuan 14.800 data orang telah meninggal tetapi masih aktif oleh Bawaslu Kota Bekasi.

Menurutnya, temuan Panwaslu kota Bekasi menunjukkan aktifnya fungsi pengawasan dan menjadi input penting bagi KPUD kota Bekasi untuk validasi dan pemutakhiran data pemilih.

“Tentu sifatnya wajib ditindaklanjuti dengan melakukan penyisiran dan validasi data oleh KPUD kota Bekasi,” terang, Reza Hariyadi kepada indonesia parlemen.Sabtu (8/4/2023).

Karena, kata dia, hal itu untuk memastikan akurasi data pemilih serta menjamin kredibilitas KPUD Kota Bekasi dalam menjalankan tugasnya.

“Waktu yang tersedia tentu saja masih cukup hingga tahap pemutakhiran data pemilih nanti. Dan saya yakin KPUD kota Bekasi akan mengambil langkah yang diperlukan untuk validasi data dengan pencocokan di lapangan dan meng- cross check dengan data yang dimiliki oleh dinas Dukcapil,” ujar, Reza Hariyadi.

Menurutnya, jika hal tersebut tidak dilakukan, dapat mengganggu kredibilitas KPUD kota Bekasi. Bahkan, Reza Hariyadi mengkhawatirkan hal dimaksud akan memicu polemik tentang akurasi data pemilih sebagai pijakan dalam pencetakan surat suara dan tahapan pemilu lainnya.

“Sekarang yang terpenting tinggal KPUD, Panwaslu dan stakeholder terkait bekerjasama untuk mencocokkan kembali data yang ada dengan fakta di lapangan,” pungkas dia.

Oleh karena itu, Reza Hariyadi meminta Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) dapat melakukan supervisi atas tahapan pemutakhiran data pemilih yang dilakukan oleh KPUD Se-Indonesia agar akurat dan dilaksanakan secara profesional sesuai tahapan pemilu.

Sebagai informasi, Anggota Bawaslu Kota Bekasi, Tomy Suswanto mengatakan berdasarkan hasil pengawasan yang dilakukan hingga akhir Coklit (14/3/2023). Bawaslu menemukan sedikitnya 5 masalah utama dalam pelaksanaan Coklit diantaranya terdapat data pemilih yang sudah meninggal dunia.

Masih ditemukan data pemilih yang sudah meninggal namun masih muncul pada data Coklit di 12 Kecamatan yang ada di Kota Bekasi sejumlah 14.800 pemilih.

Jurnalis: Dirham