JAKARTA, INDONESIAPARLEMEN.COM – Jagat dunia maya dihebohkan dengan penampakan ulama besar Banten, Abah Abuya Syar’i yang viral di media sosial. Dalam postingan memperlihatkan kondisi Abah Abuya yang dalam kondisi sehat meskipun umurnya telah mencapai 1,5 abad.

Banten dikenal sebagai daerah seribu kiai dan sejuta santri. Salah satu ulama tersebut merupakan sosok ulama yang saat ini paling diakui keberadaannya sebagai paku bumi di Banten, ia merupakan satu-satunya murid Syekh Nawawi Al Bantani sekaligus ulama satu angkat dengan Mbah Hasyim AsyAri pendiri Nahdlatul Ulama.

Kini usianya sudah mencapai kisaran 154 tahun tentunya sudah sangat sepuh. Ulama yang satu ini sangat jarang dikenal oleh orang umum di Nusantara tak jarang di Banten sendiri dikarenakan memang Beliau jarang keluar terlihat publik, kesehariannya hanya berdiam di rumah dan menerima tamu yang datang kerumah. banyak tamu yang datang sekadar meminta doa dan barokah dari beliau.

“Beliau tinggal di Banten Lahir pada 8 Rajab tahun 1287 H umur beliau sekarang 154 tahun,” kata akun Facebook Andy Combat, dikutip Senin (21/6/2021).

 

Meski demikian, Abah Abuya terlihat senang dengan senyumnya yang khas. Menurut si akun dia merupakan ulama besar yang kini masih hidup dan seangkatan dengan Hadrotussyeikh KH. Hasyim Asy’ari yang tak lain pendiri Nadhatul Ulama.

“Jiwa kotor kita akan bergetar jika berada di samping beliau langsung,” katanya.

Meski sebagai ulama besar, namun Abah Abuya berpenampilan sangat sederhana, ia pun diketahui memiliki pengetahuan yang luas, khususnya di bidang Tasawuf.

“Semoga Beliau sehat selalu panjang umur mudah”an kita bisa bersilaturahmi ke rumah beliau Aaamiin…,” tutup si akun.

Postingan yang kini telah disukai 735 pengguna Facebook itu membuat warganet mendoakan panjang umur.

Dalam postingan itu memperlihatkan kondisi Abah Abuya yang telah memasuki usia sepuh. Dia pun terlihat tersenyum dengan jenggot dan rambutnya yang telah memutih semua.

Beliau disebut-sebut sebagai pemegang golok ciomas, golok yang bukan sekedar golok biasa, tapi golok ini merupakan golok prasejarah yang menjadi wasilah terusirnya orang-orang badui saat mereka menyerang Banten.