KAPUAS – Deni Kepala Desa Danau Pantau Kecamatan Timpah Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah mengklarifikasi beredarnya video saat dia sedang marah-marah di sebuah desa.

Deni menceritakan pada saat di lokasi itu sedang dilakukan pemeriksaan oleh inspektorat terkait laporan warga terhadap dirinya mengenai proyek jalan menggunakan Anggaran Dana Desa yang menurut mereka tidak sesuai dengan spesifikasi.

Salah satu warga dikatakan Deni menantang dan mengeluarkan cacian kepadanya.

“Saat itu mereka menantang saya dengan mengajak saya berkelahi sampai bilang potong saja alat kelamin saya kalau sampai saya tidak berani,” kata Deni menceritakan kronologi di video yang beredar kepada Indonesiaparlemen.com, Sabtu (25/11/2023).

Deni juga menambahkan bahwa dia tidak pernah merasa arogan dengan masyarakat sendiri. Dia mengaku heran masih ada warga yang membuat laporan mengada-ngada terhadap dirinya.

Camat Timpah Arjoni membenarkan kejadian tersebut bermula saat tim inspektorat memeriksa pekerjaan yang dilaporkan seorang warga yang menduga proyek jalan yang di bangun menggunakan anggaran Desa tersebut sarat korupsi.

Padahal menurut dia yang bisa mengatakan pekerjaan itu ada indikasi korupsi itu hanya instansi tertentu saja dalam hal ini adalah inspektorat.

“Yang bisa mengatakan pekerjaan itu korupsi atau bukan hanya inspektorat bukan yang lain,” ujar dia.

Arjoni juga menambahkan bahwa saat itu si pelapor hadir disitu dan memperkeruh suasana sehingga membuat Deni selaku Kepala Desa memarahi mereka.

“Saat tim pemeriksa mengecek pekerjaan itu mereka (pelapor) marah-marah. Wajar jika kepala desa itu memarahi mereka juga”ujarnya

Sebelumnya, Sebuah video berisikan seorang pria memakai pakaian bertuliskan APDESI marah-marah dengan menggunakan bahasa daerah viral beredar di platform Whatsapp.

Pria yang marah-marah dalam video itu, diduga seorang Kepala Desa Danau Pantau, Kecamatan Timpah, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah.

Dari informasi yang diterima Indonesiaparlemen.com, Deni Kepala Desa Danau Pantau marah karena adanya laporan warga terkait proyek jalan desa yang diduga tidak sesuai dengan rencana anggaran belanja.

Jurnalis: AF