YOGYAKARTA – Tanah wakaf perlu dijaga keamanannya dari gangguan kejahatan para mafia tanah. Hal ini dikatakan oleh Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional (Wamen ATR/Waka BPN), Raja Juli Antoni saat menyerahkan sertifikat tanah wakaf di Kabupaten Sleman, D.I. Yogyakarta, pada Sabtu (11/11/2023).

Bertempat di area terbuka lahan wakaf yang akan dibangun masjid di Desa Purwomartani, Kabupaten Sleman, Raja Juli Antoni menyerahkan total 10 sertifikat tanah wakaf. Sertifikat tersebut terdiri dari 6 sertifikat tanah wakaf milik Muhammadiyah yang tersebar di Kabupaten Sleman dan Bantul dengan peruntukan masjid dan TK Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA), 1 sertifikat tanah wakaf Pondok Pesantren Al Qurbah Adnaniyah, serta 3 sertifikat tanah wakaf dengan peruntukan masjid dan musala.

“Penyerahan sertifikat ini adalah bagian dari cara kita melindungi aset umat,” ujarnya.

Menurut Raja Juli Antoni, organisasi sosial keagamaan yang berfokus pada pengembangan umat melalui pendidikan seperti Muhammadiyah harus diberikan kepastian hukum hak atas tanahnya. Baginya, melindungi aset Muhammadiyah sama dengan melindungi masa depan bangsa.

“Tanah wakaf Muhammadiyah jangan sampai diganggu oleh mafia tanah. Jika terganggu, masa depan bangsa juga akan ikut terganggu,” tutur Raja Juli Antoni.

Wamen ATR/Waka BPN dalam kesempatan ini mengucapkan selamat kepada penerima sertipikat sekaligus mengimbau jika masih ada tanah wakaf yang belum disertifikasi untuk segera mendaftarkannya dan menghubungi Kantor Pertanahan setempat

“Mari kita pastikan aset umat memiliki kepastian hukum dengan melakukan sertipikasi tanah. InsyaaAllah Kantor Pertanahan dengan sepenuh hati akan mengurus permohonan tersebut,” pungkas dia.

Jurnalis: Agung Nugroho