Kondisi jalan yang terdampak banjir di Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan pada Senin (13/2/2023) pukul 03.00 WITA. (BPBD Kota Makassar)

SOLO – Menanggulangi banjir di Makassar, Sulawesi Selatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan melakukan teknologi modifikasi cuaca. Hal ini dilakukan untuk menanggulangi banjir yang kerap kali terjadi sejak November 2022 lalu.

Dari catatan BPBD Makassar, terdapat tiga kecamatan yang terdampak banjir saat ini, yaitu Kecamatan Manggala, Biringkanaya, dan Tamalanrea. Namun, banjir terparah terjadi Manggala dan Biringkanaya yang membuat lebih dari 600 warga mengungsi.

Pada kunjungannya di Kota Solo, Sabtu (18/2/2023), Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto menjelaskan pihaknya sudah melakukan modifikasi cuaca di Makassar untuk meminimalisasi potensi bencana hidrometeorologi. Namun, TMC sempat berhenti dikarenakan biaya yang cukup mahal.

“Makassar juga curah hujannya tinggi. Di awal-awal tahun Makassar banjir, di sana juga ada 20 kabupaten dan kota dilaksanakan TMC kemudian berhenti karena TMC ini cukup mahal jadi tidak bisa sepanjang tahun TMC,” katanya.

BNPB terus berkoordinasi dengan BMKG untuk mengetahui curah hujan yang ada di Makassar. Dikatakan, BNPB akan kembali melakukan TMC di Makassar jika BMKG melaporkan adanya curah hujan yang tinggi.

“Kita lihat dan berkoodinasi dengan BMKG, lepas kurang lebih satu bulan ternyata hujan deras lagi. Kita juga berangkat ke sana tanggap daruratnya sudah dilakukan bantuan dari pusat juga. Seandainya nanti dari BMKG di sana curah hujannya tinggi ya kita laksanakan TMC juga di sana (Makassar),” katanya.

TMC sendiri merupakan pendekatan atau teknik menurunkan hujan dengan menggunakan bahan semai natrium klorida (NaCl) yang diangkut dan ditebarkan ke bibit awan dengan menggunakan pesawat.

Jurnalis: Syahrudin Akbar