Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali memuat 65 orang, 12 di antaranya kru.

“Yang selamat 29 (orang), dan 6 dalam kondisi meninggal dunia,” kata Deputi Operasi SAR dan Kesiapsiagaan Basarnas, Laksamana Muda TNI Ribut Eko Suyatno, Kamis malam (3/7/2025).

Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub, Muhammad Masyhud, menyebut pada Kamis siang, adalah 31 orang. Namun, pada Kamis malam ini, dipastikan jumlah korban selamat adalah 29 orang.

“Awalnya memang 31, sehingga kenapa harus 28? Bukan harus 28, 29, Pak. Dari tiga ini kita perlu konfirmasi ulang. Jadi, perlu rekan-rekan media ketahui seluruh korban yang selamat itu ada di Gilimanuk,” ujar Eko mengawali penjelasan.

“Makanya Gilimanuk tidak kita berikan press release, satu pintu di sini, setelah terkonfirmasi, sehingga jumlah korban meninggal yang tadinya 5 ini ter-update 6,” ujar Eko.

Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menegaskan, “Yang ditemukan saat ini adalah 28 (orang) yang selamat, 6 yang meninggal. Itu data yang bisa kami sampaikan pada malam hari ini.”

KMP Tunu Pratama Jaya rute Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali, tenggelam di Selat Bali pada Rabu (2/7/2025) pukul 23.35 WIB atau Kamis (3/7/2025) pukul 00.35 WITA.

Kapal milik PT Pasca Dana Sundari yang membawa 53 penumpang dan 12 kru ini diduga tenggelam akibat kebocoran di ruang mesin, lalu berujung terbalik.