PALANGKARAYA – Sebanyak 50 siswa tingkat SD/MI se-Kota Palangka Raya ambil bagian dalam Lomba Bertutur yang digelar oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispursip) Kota Palangka Raya, Rabu (2/7/2025).
Kepala Dispursip Kota Palangka Raya, Yohn Benhur G. Pangaribuan atau akrab disapa Benhur mengatakan bahwa lomba ini bukan sekadar ajang unjuk kemampuan berbicara, tetapi juga sarana membentuk karakter, menanamkan nilai-nilai luhur, serta menumbuhkan rasa percaya diri pada anak-anak.
“Melalui lomba bertutur ini, kita tidak hanya melatih anak-anak untuk pandai berbicara, tetapi juga untuk mengenalkan warisan budaya, membentuk karakter, dan menumbuhkan keberanian dalam mengekspresikan pikiran secara positif,” ujarnya.
Cerita rakyat Kalimantan Tengah yang menjadi tema lomba dinilai memiliki peran penting dalam membentuk jati diri dan membangun jembatan pengetahuan antar generasi. Menurut Benhur, setiap tutur kata yang disampaikan anak-anak hari ini akan menjadi benih literasi yang tumbuh menjadi pohon pengetahuan di masa depan.
“Cerita rakyat bukan hanya hiburan. Ia adalah media pendidikan, sarana pewarisan nilai, dan pengikat antara masa lalu, kini, dan nanti,” tegasnya.
Kegiatan ini juga dinilai sebagai ruang inklusif bagi anak-anak untuk menampilkan bakat dan kecintaan mereka terhadap dunia cerita. Benhur menyebut anak-anak yang senang bertutur umumnya memiliki imajinasi yang luas, empati tinggi, dan semangat belajar yang besar.
Dalam kesempatan tersebut, Benhur menyampaikan rasa bangga dan apresiasi kepada para peserta atas keberanian mereka tampil dan berkarya.
“Kalian adalah anak-anak luar biasa. Menang atau kalah bukan tujuan utama, yang terpenting adalah pengalaman dan proses belajar yang akan menjadi bekal berharga untuk masa depan,” tambahnya.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada para guru pendamping, orang tua, panitia, dan semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan ini.
Di akhir sambutannya, ia menegaskan bahwa literasi bukan hanya soal kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga jalan menuju peradaban dan kesejahteraan.
“Mari kita terus dorong kegiatan literasi, baik di sekolah, rumah, maupun ruang-ruang publik. Literasi adalah fondasi utama dalam membentuk generasi yang cerdas dan berakhlak,” pungkasnya.
Jurnalis: AF
Tinggalkan Balasan