PALANGKARAYA – Di tengah kabut pagi yang masih menggantung tipis di langit Palangka Raya, Universitas Palangka Raya (UPR) menggelar upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional, Jumat (2/5/2025).

Di lapangan utama Rektorat, langkah kaki para peserta upacara menyatu dalam irama yang tenang namun sarat makna: pimpinan universitas, dosen, mahasiswa, hingga aparat kepolisian hadir dalam sebuah peringatan yang lebih dari sekadar seremoni ia adalah panggilan hati.

Rektor UPR Salampak, berdiri tegar di mimbar kehormatan. Beliau membacakan amanat Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Brian Yuliarto. Sebuah pidato yang bukan hanya menggugah nalar, tetapi juga menusuk nurani bangsa.

“Kita hidup di tengah badai tantangan global. Krisis iklim, revolusi digital, disrupsi nilai dan pekerjaan… Tapi di tengah semua itu, pendidikan adalah jantung peradaban,” ucap Salampak.

Di hadapan barisan mahasiswa dan civitas akademika, suara sang Rektor memantul di antara tiang bendera dan dedaunan yang bergoyang pelan. Kata demi kata dari Menteri seperti mengetuk kesadaran bersama bahwa pendidikan bukan hanya tentang angka dan rapor, melainkan tentang karakter, kolaborasi, dan keberanian untuk berubah.