PALANGKARAYA – Pemerintah Kota Palangka Raya menargetkan penurunan angka prevalensi stunting di wilayah setempat sebesar 12,39 persen pada tahun 2024.

Hal ini disampaikan Pit Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah, Luis Eveli saat membuka Rapat Koordinasi Lintas Sektor Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting di Swissbell Hotel Danum Palangka Raya, Senin (18/7/2024).

Dikatakannya penurunan angka stunting merupakan salah satu prioritas utama Pemkot Palangka Raya saat ini dan berkomitmen untuk memastikan setiap anak di Palangka Raya tumbuh sehat dan memiliki masa depan yang cerah.

Salah satu langkah yang diambil adalah meningkatkan akses terhadap pelayanan kesehatan bagi ibu hamil dan balita melalui program Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS).

“Pemko melibatkan para pejabat lingkup Pemkot Palangka Raya, tokoh masyarakat, dan elemen masyarakat untuk menjadi pendamping bagi keluarga yang memiliki anak balita berisiko stunting. Tujuan utamanya adalah memberikan bantuan, baik berupa materi maupun pendampingan langsung, agar keluarga kurang mampu dapat memenuhi kebutuhan gizi anak-anak mereka dan keluar dari status stunting,” ucap Luis.

Di sisi lain, masyarakat juga diharapkan berperan aktif dalam program ini. Diharapkan orang tua dapat lebih memahami pentingnya gizi seimbang dan perawatan kesehatan bagi anak-anak mereka.

“Peran orang tua sangat krusial dalam mencegah stunting, dan kami mengajak semua pihak untuk bersama-sama berkontribusi,” tegasnya.

Diharapkan, dengan upaya yang terkoordinasi dan komprehensif, angka stunting di Palangka Raya dapat menurun secara signifikan, memberikan harapan bagi generasi mendatang yang lebih sehat dan produktif.

Jurnalis: AF