PALANGKARAYA – Pertanian Balur Apung merupakan implementasi sistem pertanian yang menggunakan rakit terapung sebagai media untuk menanam tanaman.
Konsep ini memanfaatkan lahan tergenang atau daerah aliran sungai yang biasanya tidak dapat dimanfaatkan untuk pertanian konvensional karena risiko banjir.
Universitas Palangka Raya (UPR) menggelar pelatihan pada 16 September 2024 untuk kelompok tani Sangalang di Desa Tanjung Sangalang, Kahayan Tengah, Kabupaten Pulang Pisau.
Tahapan yang dilaksanakan adalah pembuatan balur apung, penyemaian bibit tanaman, pemindahan tanaman pada polibag, pembuatan pupuk organik dan pembuatan alat sistem penyiraman otomatis.
Ketua Kelompok Tani, Atie mengaku senang dengan diadakannya pelatihan tersebut.
“Sebelumnya kondisi daerah sungai tidak pernah dimanfaatkan oleh masyarakat untuk pertanian. Bahkan kadang tidak terawat hingga terkesan kumuh. Selain meambah penghasilan masyarakat diharapkan dapat mempercantik kawasan aliran sungai dengan pertanian balur apung,” kata dia.
Ketua tim pengabdian UPR, Neny Kurniawati menyampaikan terima kasih kepada kelompok tani yang telah membantu dalam membuat balur apung dan mengangkat bersama-sama ke sungai.
“Harapan kami program ini dapat bermanfaat. dan banyak menginspirasi masyarakat sekitar untuk bertani di wilayah aliran sungai menggunakan balur apung. Implementasi pertanian balur apung diharapkan dapat membantu meningkatkan ketahanan pangan dan ekonomi masyarakat Desa Tanjung Sangalang dengan menciptakan lahan pertanian pada daerah aliran sungai dan meningkatkan produksi tanaman pangan,” jelas dia.
Selain itu, sistem pertanian ini juga diharapkan dapat menjadi contoh inspiratif bagi desa-desa lain yang menghadapi masalah serupa di wilayah aliran sungai.
Dengan demikian, pertanian balur apung di Desa Tanjung Sangalang tidak hanya akan memberikan solusi terhadap minimnya lahan pertanian dan kerentanan. terhadap banjir, tetapi juga dapat memberikan dampak positif yang lebih luas bagi pembangunan pertanian dan kesejahteraan masyarakat desa secara keseluruhan.
Jurnalis: AF
Tinggalkan Balasan