TANAH DATAR – Sudah 4 tahun pembangunan Kapalo Banda Palo Koto untuk mengairi 399 hektar area persawahan warga belum juga terealisasi.
Wali Nagari Parambahan, Robi Yasdi mengungkap meski sudah diusulkan namun belum juga terlaksana karena terimbas pandemi Covid-19.
“Seandainya pembangunan Kapalo Banda bisa menjadi kenyataan, tentu masyarakat tidak kesulitan menghadapi kemarau panjang,” kata Robi saat membuka Musrenbang Nagari dalam Rencana Kerja Pembangunan (RKP) Nagari Parambahan tahun 2023 dan Daftar Usulan Rencana Kerja (DU-RKP) tahun 2024 yang dilaksanakan di Aula Kantor Wali Nagari Parambahan Kecamatan Lima Kaum, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Senin (26/9/2021).
Selama hujan tidak turun, kata Robi, sawah masyarakat di Jorong Kubu Manganiang, Tigo Niniak, Kubu Batanduak dan Jorong Tigo Batua kerap mengalami kekeringan.
“Untuk membangun Kapalo Banda Polo Koto ini diperkirakan membutuhkan biaya sekitar Rp 200 juta dan dana sebesar itu tidak boleh dimasukkan ka APB Nagari,” ucap dia.
Selain itu, dibutuhkan juga biaya sekitar Rp 300 juta untuk rehabilitasi atau perbaikan jaringan irigasi. Robi menyebut, jika dua kegiatan tersebut bisa dianggarkan dan direalisasi, maka sudah hampir dipastikan akan dapat meningkat perekonomian atau kesejahteraan masyarakat.
Staf Ahli Bupati Abrar mengatakan, usai pandemi Covid 19, peningkatan perekonomian menjadi program Pemkab Tanah Datar, salah satu diantaranya tentu di sektor pertanian, UMKM, industri kecil dan industri rumah tangga.
“Usulan yang disampaikan wali nagari tentang pembangunan Kapalo Banda Palo Koto memang sudah sangat tepat sekali, tinggal lagi bagaimana kondisi keuangan daerah tahun 2023, jika memang mendukung kenapa tidak,” ucap Abrar.
Jurnalis: Debi Putra
Tinggalkan Balasan