BEKASI – Rapat Dinas Pemerintahan Kabupaten bekasi bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) turut dihadiri PJ Bupati Bekasi, Dani Ramadhan.
Dalam acara yang dihadiri FORKOPIMDA, Dinas-Dinas, camat serta kepala desa se-Kabupaten Bekasi tersebut, Dani membahas kegiatan vaksinasi yang tengah berlangsung saat ini di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Dia mengungkap ada peningkatan jumlah masyarakat yang sudah divaksin melalui gerai di desa-desa, puskesmas maupun tingkat RW.
“Bagi warga yang masih enggan atau tidak mau bahkan ada hambatan karena lansia untuk bergerak vaksin, maka kita meluncurkan program vaksin dor to dor dan dandim sudah menjalankannya. bahkan warga yang tidak bisa vaksin karena bekerja siang hari, malam pun bisa datang ke dokter untuk di vaksin karena ada praktek mandiri ,” kata Dani.
Menurutnya, agar PPKM turun ke level 2, ia meminta setiap desa untuk bergerak untuk melakukan vaksinasi dari pintu ke pintu.
Namun, berdasarkan hasil kajian dari jajaran Kodim masih ada terkendala dalam pendataan masyarakat yang sudah di vaksinasi tetapi tidak terdata QR.
“kemungkinan, hal itu terjadi ketika dilakukan vaksinasi masal yang dilakukan oleh berbagai organisasi kerena menginfut data tidak maksimal sehingga ada yang belum terdata,” jelas Dani.
Oleh sebab itu, Dani menyarankan agar dapat diadakan pendataan ke masyarakat melalui tingkat RT dan RW serta meminta bantuan Kodim melalui tingkat Koramil sehingga data warga yang sudah divaksinasi dapat di input oleh Dinas kesehatan.
Dani juga berharap, setelah diadakan pendataan tersebut dapat mencapai target vaksinasi agar dapat terselesaikan.
Selain persoalan Vaksinasi, Dani Ramdhan juga mengingatkan agar mengantisipasi bencana banjir mengingat tibanya musim hujan.
“Ini akan meningkatkan intensitas air di akhir tahun, di Bekasi ini musim puncaknya di bulan Januari, Febuari,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua DPRD Kabupaten Bekasi, B.N. Holik Qodratullah menyinggung soal pencemaran lingkungan di wilayah Kabupaten Bekasi.
Menurutnya, Dia mencoba berkoordinasi dengan pejebat esekutif untuk turun kelapangan guna melihat secara langsung sungai yang tercemar limbah.
“Seperti beberapa hari lalu kita turun ke kali (sungai) yang tercemar limbah menjadi hitam,” ungkapnya.
Untuk itu, Holik meminta kepada Dani selaku PJ Bupati Bekasi, jika ada kekosongan sebagai kepala Dinas Lingkungan hidup agar menunjuk orang atau kepala dinas yang benar peduli mengenai limbah yang telah mencemarkan lingkungan di Kabupaten Bekasi.
“Agar menempatkan jabatan sebagai kepala dinas sesuai kemampuannya,” pinta Holik.
Dilokasi yang sama, Kepala Desa Jejalen Jaya, Kecamatan.Tambun Utara, Kumpul menyampaikan tentang kepedulian lingkungan.
Dia mengklaim, saat ini di wilayah Desa Jejalen Jaya sudah diadakan normalisasi kali Jambe sepanjang 1.300 meter.
“Berharap kedepan hasil normalisasi Desa Jejalen Jaya tidak kebanjiran lagi,” pungkasnya.
Reporter: Dirham
Editor: Angie
Tinggalkan Balasan