PEMALANG – Makmur mantan Kepala Desa (Kades) Jraganan, Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah menyoroti rusaknya jalan di Desa Jraganan. Padahal menurutnya, jalan tersebut baru selesai diperbaiki.
“Pekerjaan ini terkesan asal jadi, dari hasil yang kita pantau sejak awal, ukurannya bervariasi jauh dari yang semestinya, kata Makmur kepada Indonesia Parlemen sambil menunjukkan kondisi jalan yang rusak parah, Senin (6/9/2021).
Makmur mengungkap, pembangunan jalan di desa Jraganan anggarannya bersumber dari APBN Dana Desa (DD), yang harusnya 30% pengerjaannya dilakukan oleh warga setempat melalui padat karya.
“Akan tetapi prakteknya dilaksanakan oleh pemborong dari luar desa,” ucap Makmur.
Dikonfirmasi terpisah, Rumban Kades Jraganan yang saat ini menjabat, membenarkan kondisi jalan desa yang rusak padahal baru beberapa hari selesai proses pengerjaan.
“Yang retak kalau tidak salah ada di titik selatan dekat Jembatan, itu karena sambungan,” kata Rumban.
Meski begitu, Rumban mengatakan akan segera dilakukan perbaikan di titik yang retak.
Tuwuh selaku Tim Pelaksa Kegiatan (TPK) menyanggah jika pihaknya tidak mengerjakan sesuai RAB.
“Pengerjaannya sudah dilakukan sesuai RAB, dan titik -titik pada keretakan kemungkinan karena sambungan, sehingga mengakibatkan muncul keretakan,” katanya melalui pesan singkat.
Namun saat disinggung mengapa yang mengerjakan proyek tersebut kontraktor dari luar, Tuwuh enggan berkomentar. Dia mengaku sebagai TPK hanya sebagai formalitas tercantum dalam Surat Kerja (SK) saja. Pada prakteknya, Kades yang mengatur semuanya.
“Monggo jenegan (silahkan anda) tanya pak Kades saja. Karena saya coba hubungi pemborongnya tak pernah dijawab,” Pungkas Tuwuh.
Dia juga menyesalkan jika pengerjaan proyek jalan desa tersebut tidak sesuai dengan perjanjian awal.
Reporter: Rae
Editor: Angie
Tinggalkan Balasan