KABUPATEN BEKASI, INDONESIA PARLEMEN – Wakil I DPRD Kabupaten Bekasi, M.Nuh mengumpamakan, pasca Hiroshima dan Nagasaki dihantam bom atom, perintah pertama dari kaisar ditengah lokasi reruntuhan pasca pengeboman adalah mengumpulkan para guru.
“Itu menandakan bahwa guru lah yang akan bisa membangun peradaban dengan baik dan sekarang bisa dibilang Jepang negara yang maju di dunia. Nah itu pentingnya sosok guru penunjang faktor pendidikan,” Katanya saat memberikan tanggapan Hari Pendidikan Nasional.
Menurutnya, makna pendidikan untuk mengembangkan sumber daya manusia, yang tidak berpendidikan bertumbuh dan berkembang. Oleh karena itu sebaiknya pendidikan mampu membuka cakrawala dengan mengenal potensi lingkungan.
Nuh berharap, pendidikan merupakan aset bukan malah dianggap beban sehingga perlu dibatasi.
“Yang seharusnya dijadikan aset yang sanggup meringankan beban negara melalui kecerdasan dan keterampilan yang dimiliki SDM itu mampu mengatasi problema yang ada di lingkungan, negara bahkan dirinya sendiri,” ucapnya.
Nuh juga berharap, dimasa akan datang semua aset harus dikelola putra daerah. Dengan menjadi SDM yang sanggup menjadikan Bekasi sebagai daerah produktif dan mampu mengelola dengan sebaik-baiknya untuk masyarakat Bekasi. Dia mencontohkan seperti pabrik di Bekasi yang banyak dimiliki warga Asing.
“Perlu dipikirkan (diapresiasi) oleh Pemkab Bekasi jumlah doktor, teknokrat, ilmuan, agamawan untuk menstabilkan pembangunan yang ada di Kota Bekasi,” Paparnya.
Ia menegaskan, menyoal aksi guru honorer ke istana sebaiknya Bupati membuka diri dengan cara dialog dengan guru honorer.
“Karana tidak ada yang boleh di dzolimi, posisi guru harus dihormati sebagian besar kita mendapatkan kehidupan yang baik tidak lepas peran guru,” Pungkasnya
Reporter: Dirham
Editor: Angie
Tinggalkan Balasan