JAWA TIMUR – Pada hari Minggu siang yang jatuh di tanggal 1 (satu) September 2019, pukul  2:30 WIB diadakan Ritual Khusus Gebyak 1 Suro dilaksanakan setiap satu Tahun sekali mulai jam 12:30 WIB siang Jamasan/Ruwatan mandi jiwa raga rasa lahir batin.
Sedulur Papat Kalima Pancer dari Gerojokan Air Sedudo Gunung Wilis Desa Ngliman Kab. Nganjuk, Jawa Timur  tetap terjaga semangat melestarikan Budaya pewaris peradaban kaluhuran. Sesepuh berdoa Mbah Imam Safi’i
Eyang Romo Kholiq 4 Abad dan bertawasul bermunajat berzikir kepada Sang Hyang Agung Dumadi (Zat Maha Suci Gusti Allah SWT).
Dalam kegiatan ruwatan, Sesepuh Mbah Imam Safi’i berpesan kepada peserta yang hadir untuk menjadi manusia sejati mengenali dirinya sendiri teruma mengenal Gustinya adalah Allah SWT. Serta leluhur Karuhun dan kedua orang tua merupakan Filsafat dari Paweling Urip adalah Eling Lan Waspodo serta mengenal kunci kehidupan Kahuripan dari Sedulur Papat Kalima Pancer.
“4 unsur  dari Api, Bumi, Angin dan Air Artinya Api adalah panas membara harus bisa mengendalikan diri dari sifat hawa nafsu Angkoro murko, jangan mudah terasut atau mangasut, Bumi adalah mengenal Jati diri sendiri kita belajar dari sifat mengalah bukan Takut tapi jadi manusia seperti di injak, di cemooh di fitnah dan harus belajar Sabar Ikhlas Nrimo pasrah, Angin adalah manusia punya prinsip pendirian Jangan mudah kebawa arus dari segalanya,” ungkap Mbah Imam Safi’i kepada indonesiaparlemen.com. Minggu, (1/9/2019) kemaren.
Air, lanjut Mbah Imam Safi’i. Air mengalir kaya kali atau sungai yang seringkali dibuat untuk membuang sampah bahkan kotoran tapi tetap sabar Nrimo ikhlas cukup Diam dan berdoa.
“Semoga bermanfaat buat cerminan Diri Sendiri dari kunci 4 unsur kehidupan Kahuripan manusia untuk mengenal mengendalikan diri sendiri dan mengenal Gusti Zat Maha Agung Dumadi Allah SWT,” tutupnya.
(Juari)